Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kini Indonesia Punya Tempe Berstandar Internasional


Kini Indonesia Punya Tempe Berstandar Internasional



Kini Indonesia Punya Tempe Berstandar Internasional  . Untuk mengangkat derajat tempe sebagai makanan asli Indonesia, untuk pertama kalinya di Indonesia dikembangkan tempe berstandar internasional. Rumah Tempe Indonesia yang berada di Bogor, Jawa Barat didirikan guna merespon permintaan pasar akan makanan olahan tempe yang terus meningkat.
Di rumah tempe Indonesia ini, standar pembuatan tempe dibuat lebih berkelas, higienis dengan bahan baku pilihan dan berorentasi ekspor. Semua bahan dasar diseleksi secara ketat, mulai dari pemilihan bahan baku kedelai, sampai tahap pengemasannya pun menggunakan plastik higienis. Plastik digunakan agar proses peragian atau permentasi jauh lebih cepat. Prosesnya juga terbantu menggunakan ruang kedap udara dengan suhu 30 derajat Celcius.
Meningkatkan tempe ke level yang lebih tinggi menjadi salah satu tujuan para perajin tahu tempe Indonesia, agar tempe yang awalnya digemari masyarakat kelas bawah dan dikenal sebagai makanan murah, kini bisa merambah dan diminati kalangan menengah atas. Standar internasional yang dipakai pun menjadi pendongkrak bahwa tempe asal Indonesia buatan rumah tempe indonesia bisa go internasional meramaikan pasar kuliner dunia.
Rumah Tempe Indonesia
Rumah Tempe Indonesia diresmikan pada 6 Juni 2012, di Bogor yang dibentuk oleh Koperasi Pengrajin Tempe Tahu Indonesia (KOPTI) Kab. Bogor, Mercy Corps dan Forum Tempe Indonesia.
Selain memproduksi tempe yang higienis dan ramah lingkungan, RTI juga akan menjadi pusat belajar bagi pengrajin tempe yang lain. Sehingga memungkinkan percepatan adopsi dan replikasi teknologi dan menjadikan industri tempe di Indonesia berdaya saing internasional.
Rumah Tempe Indonesia mempergunakan peralatan produksi yang lebih modern. Hampir seluruh peralatan yang digunakan menggunakan bahan stainless steel dengan standar food grade. Misalnya seperti tempat mencuci dan merebus kedelai, termasuk papan yang digunakan untuk proses fregmentasi tempe, peralatannya jauh lebih modern. Pabrik ini diklaim ramah lingkungan, karena menggunakan gas elpiji untuk mengurangi dampak polusi, berbeda dengan penggunaan kayu bakar yang masih digunakan untuk pengolahan tempe tradisional.
Jika biasanya pabrik tempe menyisakan limbah yang berdampak dan dapat mencemari lingkungan, di rumah tempe Indonesia  hal itu justru tidak terjadi, karena tidak satupun limbah yang terbuang. Limbah dimanfaatkan lagi dengan menggunakan teknologi reaktor biogas yang dapat mengubah limbah menjadi sumber energi rumah tangga.

Sumber : http://kabarinews.com/kini-indonesia-punya-tempe-berstandar-internasional/51282


Baca Juga :